Monday, June 21, 2010

Apakah 64 = 65 ?? hanya matematika yang dapat membuktikannya. . .

Semua orang mungkin beranggapan dan percaya kalau matematika itu ilmu pasti...
Tetapi ada suatu fenomena yang membuat kita berpikir lagi apakah matematika itu benar-benar ilmu yang pasti,


berikut ini contoh perhitungan untuk membuktikan apakah angka 64 = 65 ??

Gambar 1. Bentuk awal sebuah bidang persegi dengan sisi 8 x 8



Gambar 2. Memotong bidang persegi menjadi beberapa bagian



Gambar 3. Bidang yang sudah dipotong, dibentuk menjadi bidang yang baru, namun dengan luas bidang yang tidak berubah



Gambar 4. Proses pembentukan bidang baru yaitu persegi panjang



Gambar 5. Proses penyatuan bidang



Gambar 6. Tercipta bidang baru yang luasnya sama dengan bidang persegi, dengan PxL = 13 x 5



Gambar 7. Hasil perbandingan dua bidang



Dari contoh di atas, terlihat bahwa dengan luas bidang yang sama, yakni antara persegi dengan persegi panjang, dapat menghasilkan angka yang berbeda... Dapatkah Anda menemukan solusinya ??

2 comments:

  1. Itu ada yang yang keselip. dalam geometri konjungsi forma yang berbada atau tidak sama persis akan menghasilkan bilangan yang tidak mesti sama, meskipun matematika berkata demikian. jadi dalam proses pembentukan segi panjang ada yang keselip dikit masuk ke form yang lain... hal ini juga dibuktikan dengan selisih antara rasio segi empat (dxd) - d = 2r dengan luasan sebenarnya dari lingkaran berjari jari r atau 1/2 d . menghasilkan rasio phi 22/7 coba deh berapa pun pendekatannya bakal tidak sama dengan hitungan metamatikanya...
    n telisik darimana phi itu? duarr

    ya kayak gitu... hukumnya adalah substitusi. atara melengkapi atau mengganti... sedangkan matematika bersifat mengganti. jadi tidak ada campur bilangan penambah misalnya 1+0 = 1 kalo guru geometri bilang 1+0 entu mendekati 1 bukan sama persis 1. kalo guru statitika bilang 1+0 entu sama dengan 2 karena datumnya ada 2

    *** jumlah sudut dalam geometri aja masih ada perdebatan antara beberapa filsuf logika ada yang menyatakan <180 derajat, = 180 derajat dan parahnya ada yang menyatakan >180 derajat... (satuan derajat sexadesimal kalo ga salah?! :-)) lah tu kalo perhitungan sudutnya udah beragam... lah masihkan kita percaya dengan geometri analitik berbasis matematika eucledean saja... tentunya basis/versi lain kan juga ada... n perhitungan luas itu juga melibatkan geometri analitis kan... versinya banyak... tapi kalo dibilang bener menurut matematika anlitis jawabanya emang bener... kalo formanya diutak atik bakal kayak gitu...

    *** tapi sorry aku ngga ngerti gimana solusinya... ha ha tapi bagus banget postnya....

    Stevan Soerja-Widjaja--- salam kenal Mas...

    ReplyDelete
  2. helo, salam kenal juga mas..
    pembahasannya bener-bener mengena, walau masih belum bisa ketemu pemecahannya,,hehe
    btw, kalo mang seperti itu keadaannya berarti perhitungan matematika selama ini hanya berbasiskan pendekatan aja ya..pasti selalu ada standar of errornya.
    **Contoh kasus, waktu saya ngitung poligon & titik kontrol, itu kan berkaitan dengan sudut azimuth. Memang perhitungannya pasti berbeda tiap orang. Truz sampe pada perhitungan kesalahan sudut poligon, itu sudah pasti ada kesalahan. tinggal bagaimana kita meminimalisir kesalahan dengan pendekatan koreksi yg ada.. (just Sharing..hehe)
    Tq atas penjelasannya.. :D

    ReplyDelete